May 29, 2021

Sherlock Holmes in Anime/Manga: 3 Recommendations

Semenjak Sherlock Holmes akhirnya jadi public domain di US (terlepas dari tarik ulur pihak-pihak berkepentingan dengan The Conan Doyle estate), akhirnya banyak lagi nih, adaptasi modern dari detektif fiktif yang memulai budaya "fandom" ini. When you thought 'Sherlock' series in BBC dan Sherlock Holmes movie are truly special snowflakes, tahu-tahu banyak aja adaptasi Sherlock Holmes bermunculan. Ada film populer netflix Enola Holmes, sampe yang terakhir adaptasi tentang the Baker Street's Irregulars.

Sebagai part of wibu (terlepas dari saya beneran diakui apa enggak lol), saya pengen bahas tiga anime/manga yang mengadaptasi Om Sherlock. Baik dari segi karakteristik maupun unsur, ketiga judul yang saya masukkan dalam list ini cukup terang-terangan mengadaptasi cerita Sherlock Holmes. 

Disclaimer: Buat Sherlockian mungkin jangan mengharapkan bahwa cerita Sherlock Holmes akan diadaptasi secara "kaffah" di dalam ketiga judul ini. Afterall, ketiga judul ini bukanlah Sherlock Holmes yang di-Jepang-kan, tetapi hanya pinjam unsur dari the legendary Sherlock Holmes karya Conan Doyle yang rilis dua abad lalu.


1. Kabukichou Sherlock (Case File nº221: Kabukicho (歌舞伎町シャーロック, Kabukichō Syarokku)



Berlatar tempat dunia modern Tokyo, Kabukichou Sherlock berkisah tentang seorang detektif di sisi Timur wilayah slump di Tokyo. Sherlock Holmes, tokoh utama kita, adalah salah satu dari enam detektif yang menjadi langganan Pipecat bar, sebuah bar merangkap rumah bordil detektif. Dari waktu ke waktu, Mrs. Hudson, transwoman pemilik rumah bordil, menerima permintaan dari klien yang datang dan meminta keenam detektif yang dimilikinya untuk berlomba memecahkan kasus yang dibawa sang klien dengan bayaran tertentu. Our central figure sendiri di sini diceritakan memiliki porsi ke"gila"an pada seni rakugo, yang selalu ditampilkan setiap ia menjabarkan pemecahan kasusnya.

Plotnya sendiri sebenarnya dikemas secara ringan, dengan kasus-kasus yang singkat dan relatif tidak terlalu mengajak penonton untuk berpikir. Bahkan menurut saya, kasus-kasus yang ditampilkan malah cenderung komikal. Berbeda dengan kisah aslinya, di serial ini lawan Sherlock Holmes kebanyakan justru adalah sesama detektif, sedangkan Moriarty sendiri justru terlihat dekat dengan Sherlock. Namun, sebagai pengikut Sherlock Holmes dari jaman Detective Conan dulu, saya malah jadi anxious sendiri melihat dinamika mereka berdua. Sudah banyak adaptasi Sherlock Holmes yang dibuat, dan ga satupun dari mereka membuat Sherlock berteman dengan Moriarty. 

I'm old enough to know that the creators ain't going to butcher the Sheriarty dynamics and twist them into friend "friend".



Dari segi artwork, sepertinya anime original ini memang bukan diarahkan untuk menggaet avid fangirl. Ga banyak tokoh-tokoh stan attractor di anime ini (jujur saya malah agak attracted sama karakter-karakter ceweknya). Jadi, kalau kalian mau ngikutin anime ini sebaiknya jangan diniatkan untuk cari cowok cakep. Pasarnya bukan buat itu, hehe. Tapi lumayan fresh sih, jarang-jarang kan anime yang bener-bener menunjukkan transpeople sebagai salah satu tokoh penting.


2. Ron Kamonohashi: Deranged Detective (鴨乃橋ロンの禁断推理 - Kamonohashi Ron no Kindan Suiri)



Keluaran teranyar dari judul-judul dalam list ini, manga ini masih kinyis-kinyis banget. Chapter pertamanya baru dirilis Oktober 2020 SECARA GRATIS di platform manga online official Shueisha, "Manga Plus". Chapter baru keluar setiap minggu, dan sampai tulisan ini dipost, chapternya baru jalan sebanyak 24.

Deranged Detective bercerita tentang Kamonohashi Ron, seorang detektif jenius yang dilarang praktek detektif. Meskipun terbukti berbakat dan selalu berhasil memecahkan kasus baik selama pelatihan akademi maupun selama menjadi penyidik, namun ia memiliki kelainan mental dimana setiap tersangka kriminal yang ditanganinya selalu berakhir bunuh diri. Ia akhirnya keluar dari persembunyiannya setelah Ishiki Totomaru, detektif sangat-biasa-biasa-saja meminta pertolongannya untuk menyelamatkan dirinya yang hampir disingkirkan dari kepolisian.

Kemiripan Deranged Detective di 12 chapter awal dengan Sherlock Holmes universe memang hanya seperti menempatkan dinamika Holmes-Watson ke dalam dua tokoh utama mereka, Ron dan Totomaru. Cara Ron dan Totomaru bekerja sama malah sekilas mirip-mirip dengan interaksi Conan-Kogoro dari serial Detective Conan. Namun, di chapter 13 akhirnya diungkapkan bahwa Ron adalah keturunan ke-sekian dari dua arch nemesis legendaris Britania Raya, Sherlock Holmes dan James Moriarty. Di sini baru terungkap, bahwa kelak Ron harus menghadapi keluarga Moriarty yang bersikukuh untuk membuat hidupnya sebagai half-Moriarty - half-Holmes, menderita.

Cover Deranged Detective chapter 22, menampilkan tokoh Winter Moriarty

Sheriarty dynamics become canon! :D

Setelah Katekyo Hitman Reborn dan Psycho Pass, tangan dingin Akira Amano - sensei lagi-lagi meluncurkan karakter-karakter yang aesthetically pleasing untuk dilihat. Meskipun belum bergerak, tetapi charm dari masing-masing karakter udah kerasa kenceng banget. Dari Kamonohashi Ron yang edan, Kawasemi Omito yang aneh, sampai the Moriarty family yang belum apa-apa sudah mengincar nyawa Ron dari ujung benua. 

Read the manga officially here: MangaPlus by Shueisha


3. Moriarty the Patriot (憂国のモリアーティ, Yuukoku no Moriaati)

Berbeda dengan dua judul yang saya sebutkan di atas, Moriarty the Patriot benar-benar membawa kita ke latar belakang Inggris Raya di abad 19, seperti latar belakang novel 'Sherlock Holmes' yang asli. Seperti judulnya, manga ini berfokus pada kehidupan Professor William James Moriarty, criminal mastermind musuh besar Sherlock Holmes. Sherlock Holmes yang muncul belakangan, akhirnya memang menjadi rival kriminal jenius ini.

First volume cover

Secara umum, Moriarty the Patriot sebenarnya merupakan mash-ups dari tiga cerita paling populer dengan latar belakang Inggris: Sherlock Holmes, James Bond, dan Jack the Ripper. Jadi, walaupun tokoh utamanya mengadaptasi dari tokoh-tokoh Sherlock Holmes, tetapi sebenarnya porsi cerita non-Sherlock Holmes nya malah lebih banyak.

Yang bikin beda adalah, di sini diceritakan bahwa William James Moriarty merancang kejahatan adalah untuk tujuan mulia mempersatukan bangsa. Ketimpangan yang parah antara kaum aristokrat dengan kaum pekerja akhirnya memaksa Moriarty bersaudara untuk menjadi the nation bad guy, musuh bersama satu negara. Cara story line author, Ryousuke Takeuchi merancang plot serta bagaimana Hikaru Miyoshi sang ilustrator menggambarkan emosi cerita, membuat kita somehow can appreciate their good deeds in conducting those crimes. Walaupun pada akhirnya, tujuan baik tetap tidak akan bisa menjustifikasi cara yang ga baik, sih.


Sorry bro, I just can't help posting this chapter cover bcs akjhnsmfka


Dan, somehow dinamika antara dua jenius Sherlock dan William akhirnya malah melahirkan the next hot OTP: Sherliam. Tension dalam rivalitas mereka, paralelitas di tengah dinamika yin-yang, sampai character development mereka sendiri justru malah membuat konflik di antara mereka terasa manis. Dari internal fandom MTP sendiri sebenernya mulai banyak yg komen "kok bisa sih pada ngeship Sherlock sama Moriarty". Tapi man, foe-to-friend-TP nyerempet-nyerempet BL kan seksi??? 

Anime cour 2 promotional image

Remember Sheriarty dynamics dari serial BBC, Sherlock?

Keunggulan Moriarty the Patriot yang paling kenceng, jelas adalah artworknya. Garis artwork Hikaru Miyoshi-sensei bener-bener ciamik dalam menggambarkan tokoh-tokoh klasik modern Inggris ini menjadi ikemen-ikemen yang memanjakan mata. Dari pria terhormat yang proper dan halus seperti William, urakan tapi kagetan seperti Sherlock, tipikal bapak-bapak pekerja keras seperti Lestrade, sampai cute, silent, namun cabe rawit seperti Fred Porlock. Selain itu, perkembangan plot ceritanya juga sangat cocok dengan selera thirsty fangirls penikmat BL. Sampai 58 chapter ini, walaupun so far belum ada konfirmasi BL, tetapi gestur tiap-tiap karakter cukup membuat fandom twitter menjerit dan berteriak "get a room already!"

Watch the anime officially here: 


May 26, 2021

Moriarty the Patriot: A Review

Kalau ada satu satu karakter manga yang saya lagi bucin banget-banget selama nyemplung di dunia peranimean ini, orang tersebut adalah Sherlock Holmes, karakter anti-antihero dari manga Moriarty the Patriot (Yuukoku no Moriarty).


Saya sebenernya mulai engage ke sini dari anime. Muse Asia kan nayangin full episode nya for free di youtube tuh, karena bosen akhirnya saya nontonlah anime yang saat itu masih ongoing. Walaupun saya ga mau mengklaim diri saya sebagai Sherlockian (penggemar Sherlock Holmes), tapi saya cukup paham bahwa Professor Moriarty adalah arch-nemesis dari Sherlock Holmes, detektif fiksi paling beken sejagat. Dengan judul yang sangat positif "patriot", yaudah saya kepoin deh tuh.


Belum selesai opening film, saya udah jerit-jerit lihat satu karakter berkaki panjang, dengan rahang super tajem dan rambut kuncir kuda awut-awutan ala samurai.





Alamak, ganteng kali parasmu Tuan. 

Saya waktu itu bahkan ga yakin mas-mas ini Sherlock Holmes apa bukan. Tapi saya sudah head over heel (hell) sama mas-mas yang entah baik, entah jahat, atau jangan-jangan malah alay ini. Untungnya, later saya find out bahwa mas-mas ini benar Sherlock Holmes :)

Karena fokus anime/manga Moriarty the Patriot memang bukan tentang Sherlock Holmes, jadinya ya Sherlock ini baru muncul di episode-episode belakang. Namun, selama saya ngikutin lima no-Sherlock episode pertama, saya suka banget dong sama anime ini? Ternyata anime ini memang bener-bener ngambil setting London akhir abad 19-an, persis seperti yang digambarkan Sir Arthur Conan Doyle di novel-novel Sherlock Holmes yang beliau tulis. 

Eksekusinya agak mengingatkan saya pada setting anime Black Butler/Kuroshitsuji. Ya technically memang settingnya sama sih, bahkan kasusnya juga ada yang mirip. After all, Kuroshitsuji anime season 1 kan memang banyak mengadaptasi kasus-kasus Sherlock Holmes. Mana Ciel Phantomhive juga kan sebenarnya jadi anjing penjaga Ratu dengan membasmi kejahatan lewat jalur "belakang", kan.

Seperti judulnya, di sini cerita difokuskan pada Professor Moriarty, seorang dosen matematika yang memiliki side job sebagai crime consultant. Namun, di sini diceritakan bahwa Moriarty menjadi criminal mastermind bukan semata-mata demi uang atau status, tetapi karena ia ingin menyingkirkan social gap antara kaum proletar dan aristokrat di Inggris Raya. Dari nonton beberapa episode aja, sudah jelas bahwa plot anime/manga ini mungkin akan berbeda dengan canon plot yang ditulis oleh Conan Doyle. Semacam baca fanfiction, tapi versi niat dan "resmi". Tapi meskipun ada twist seperti ini, saya tetep enjoy banget nontonnya. Apalagi ditambah dengan character design yang cakep banget,parah. 

Karena ketagihan dan ga sabar nunggu episode baru muncul tiap minggu, akhirnya saya beralih ke manga version.

Memang ya, magic-nya manga itu nyata kalau dibandingkan dengan anime. Selain ternyata ada beberapa cerita yang ga dianimasikan, ternyata dalam medium dua dimensi statis, momen-momen killer di anime yang sudah bikin jantung lemes pun, ternyata masih bisa di-elevate lagi menjadi ratusan kali lebih dahsyat. 


1. Plot

Secara teknis, Moriarty the Patriot (MTP) adalah mixed universe antara serial "Sherlock Holmes", "James Bond", dan kisah nyata Jack the Ripper. Jadi, walaupun tokoh utamanya minjem dari universe Sherlock Holmes, tetapi Ryousuke Takeuchi-sensei -- author MTP -- ga terlalu banyak mengadaptasi kasus yang ada di novel Sherlock Holmes. Statistically speaking, jumlah kasus original nya malah lebih banyak dari kasus adaptasi Sherlock Holmes. Plot development-nya kan memang harus di-tweak biar bisa memperkenalkan karakter-karakter pendukung cerita, makanya kisah 'filler'nya jadi banyak. Tapi I have no problem with it at all, karena cerita pendukungnya toh sebagus itu.

Lagipula, sebenernya belum semua cerita Sherlock Holmes dijadiin public domain kan. Mungkin tim produksi MTP mau menghindari perselisihan perkara copyright ini juga.

Secara umum, plot MTP terbagi menjadi beberapa arc besar dengan fokus ke masing-masing karakter baru. Saya ada buat tabel yang menunjukkan di arc mana certain characters pertama muncul (walaupun bukan exact chapternya, untuk detail kaya gitu lebih baik langsung ubek-ubek aja yuuori fandom wiki bagian "Characters".






Dalam mengembangkan plotnya, Ryousuke-sensei mengadaptasi beberapa cerita dari Sherlock Holmes canon universe. Karena adaptasi, plot di manga ini ya ga sama plek dengan plot karangan Sir ACD. Untuk mencocokkan dengan universe baru, beberapa detail cerita diganti dengan detail yang sama sekali baru, sehingga ceritanya tetap fresh walaupun nuansa "Sherlock Holmes"nya tetap sangat kental.

Beberapa cerita canon universe yang diadaptasi ke dalam manga "Moriarty the Patriot" antara lain:

  1. A Study in Scarlet (diadaptasi menjadi "A Study in S", Chapter 7-9)
  2. The Hound of the Baskervilles (diadaptasi menjadi "The Hunting of the Baskervilles", Chapter 10 & 11)
  3. A Scandal in Bohemia (diadaptasi menjadi "A Scandal in British Empire", Chapter 17-23)
  4. The Sign of Four dipadukan dengan 'The Adventure of Charles Augustus Milverton' (diadaptasi menjadi "The Sign of Mary", Chapter 40-43)
  5. The Final Problem (diadaptasi menjadi "The Final Problem", Chapter 48-56)
  6. The Adventure of the Empty House dipadukan dengan 'The Adventure of the Bruce-Partington Plans' (diadaptasi menjadi "The Adventure of the Empty Hearts", Chapter 57-ongoing) -- jadi belum bisa dipastikan beneran mengadaptasi atau engga

2. Artwork

Sebagai alumni Psycho Pass committee yang bertabur cogan, Hikaru Miyoshi - sensei sekali lagi menunjukkan taji-nya dalam membuat character design yang penuh pria tampan. Walaupun design nya mirip-mirip dengan karya beliau yang lain, tetapi tetap tidak mengurangi ke-mleyot-an saya memandangi tokoh-tokoh yang beliau ciptakan. Variasi design-nya cukup luas dan sangat match dengan karakter masing-masing tokoh, dari bangsawan elegan dan proper a la Albert Moriarty, detektif slengean dan tanpa tedeng aling-aling a la Sherlock, sampai tokoh bapak-bapak baik-baik dan pekerja keras seperti Inspector Lestrade.

Even the daddies are hot as fxxk.

William James Moriarty (left), Albert James Moriarty (right)
Charles Augustus Milverton
Adam Whiteley
George Lestrade (left) & Zach Patterson (right)

James Bond


3. Adaptasi Anime

Adaptasi Moriarty the Patriot to anime saat ini dipegang oleh Production I.G. Studio ini pernah menghandle banyak anime-anime besar, diantaranya ada: Haikyuu (all season), Kuroko's Basketball (all season), Psycho Pass (all season), dan Attack on Titan - Junior High. So far, anime produksi Production I.G. cukup memuaskan sih. 

Walaupun memang banyak sekali episode yang diskip, hehe. Saya bisa ngerti mungkin studio mau fokus ke chapter-chapter yang benar-benar inti, sehingga rata-rata episode filler memang diskip (nasib baik, setidaknya episode The Two Detective masih selamat). Serta untuk chapter-chapter yang karakter James Bond nya cukup dominan seperti episode Man of Golden Army, atau scene apapun yang berhubungan dengan MI6, mungkin ngurus perijinan-nya ke pemilik lisensi James Bond akan lebih ribet. 

Memang ga bisa dipungkiri bahwa magic-nya manga dan anime sangatlah berbeda. Saya sering lihat banyak akun yang membandingkan shot dari anime dengan actual referencenya di manga, dan betapa screenshot dari anime kok seringkali underperformed dibandingkan dengan manga. Kalau saya bilang sih, perbandingan seperti ini kok rasanya kurang fair ya.

Menurut saya, media audio visual ga seharusnya dinilai dan disandingkan dengan standar penilaian media statis. Magic nya anime itu kan sebenarnya bukan sekedar gambar manga yang dikasih warna. Di situ ada gestur bergerak dan background music, yang jelas akan hilang magic nya kalau disandingkan dengan manga yang diam. Belum lagi masalah teknis screencap-an yang kadang-kadang tidak ideal -- karena seringkali screencap yang diperoleh fans itu sebenarnya adalah bagian dari frame penyambung antara cut utama satu dengan cut point berikutnya, sehingga wajar bentuknya jadi awkward.





By the way, opening theme nya anti gagal. Baik cour 1 maupun cour 2 sama badai nya, enak-enak banget aslik!



Btw, kalian bisa nonton anime nya secara legal dan FREE di channel youtube berikut ini:


4. Fandom Life

Saya ga memungkiri, kehidupan fandom yuumori memang cukup kenyang bahan simp. Dari manga nya sendiri, fans sudah berasa "disuapin" dengan banyaknya panel-panel yang "menggiring" fans untuk mengasosiasikan dengan BL. Chapter-chapter filler seperti The Two Detectives dan The Adventure of One Student misalnya, penuh dengan interaksi golden antara William dengan Sherlock. Walaupun sebenarnya interaksi dua tokoh tersebut tergolong "safe", tetapi mata saya masih bisa nangkep bahwa tiga chapter tersebut adalah chapter fanservice merangkap chapter penghubung. 

Bahkan cover volume 14 pun, dibuat sangat "fanservicey", dimana Sher dan Liam berada dalam satu cover sambil secara "implisit" berpegangan tangan.

Bener-bener memancing imajinasi para fujoshi ya :)

So subtle, Hikaru-sensei.

Not complaining, though.

Selain itu, sang ilustrator sendiri cukup aktif mengepost konten-konten terkait Moriarty the Patriot. Beberapa postingan cukup menghebohkan jagat peryuumorian, sehingga lumayan efektif menciptakan buzz di jagat twitter. 

Selain fanartist yang juga ikut meramaikan konten, hal yang saya notice adalah akun RP Yuumori sangat aktif bikin konten. Saya gatahu aktivitas RP di fandom lain seperti apa, tapi di fandom yuumori RPnya sangat terorganisir. Ga cuma berinteraksi antar akun RP, mereka bikin cerita dan event sendiri, bahkan sampai bikin original character mereka sendiri. Ketika fandom yuumori lagi lumayan kering di awal tahun 2021, apalagi di tengah-tengah bulan ketika next chapter masih jauh dari pandangan, mereka berperan banget dalam menghapus dahaga para fans (saya). 

Dengan konten yang sebegini padat, saya belum pernah nyimak apakah Yuumori pernah trending atau engga. Yang jelas kalo di dalam echo chamber saya sendiri sih rame ya. At least sekarang akun autobase Yuumori (@moriartyfess) sudah menyentuh follower count di angka 11.200an. Masih jauh dari huge fanbase seperti Haikyuu atau Attack on Titan, but the progress is actually not bad at all? Ketika cour 1 selesai bulan Desember lalu, seingat saya follower count nya masih di angka 3000an. 

Walaupun nyebelinnya, jadi banyak banget pertanyaan yang sama berulang-ulang karena banyak follower baru. Well, itu harga yang harus dibayar sih, jadi ya telen aja lah. Ga baik juga ngatur-ngatur hobi orang, bukan.


Konklusinya,

Kalau kalian suka Sherlock Holmes, James Bond, dan Kuroshitsuji, kalian akan sangat mungkin suka dengan serial ini. Cuma memang harus di-note, bahwa karena Moriarty the Patriot ini adalah anime adaptasi, bukan anime dari Sherlock Holmes official, jadi kalian mungkin akan banyak nemu hal-hal yang melenceng dari canon universe nya.

Well, Moriarty dibuat "baik" pun sebenernya sudah melenceng sih. :D