Oct 14, 2019

Rest in Peace...

Judul postingan kali ini agak spooky. Ungkapan "rest in peace" biasa dipake sebagai ungkapan berduka cita atas meninggalnya seseorang.

Apapun agamanya, apapun jenis kelaminnya, apapun statusnya, semua sama. Rest in Peace.

Beristirahatlah dalam damai (kedamaian).

Tadinya saya cuma ikut-ikutan aja pakai ungkapan itu. Terutama jika sang almarhum non muslim ya, karena ga terlalu nyambung kalo pake ungkapan dukacita ala islam "innalillahi wa innailaihi rajiun" kan. Dan innalillahi itu pun kalo diterjemahkan ke bahasa inggris/Indonesia pun jatohnya agak cuek kaya yang "yaudah sih cuy mati ya mati aja". Walaupun tentu ga sekasar dan segaksensitif itu. Semoga.

Tapi sekarang baru kepikiran lagi, kenapa "Rest in Peace"?

Kenapa orang yang hidupnya sudah berakhir, udah beristirahat selamanya, harus masih didoakan juga "dengan damai"?

Toh, maaf, hantu itu secara teknis ga ilmiah kan. Agak-agak ga nyambung ya kalo kita bawa mitos bahwa orang yang meninggal dengan membawa tanggungan itu, akan balik lagi. Apalagi kalo konteksnya adalah orang-orang yang ga percaya adanya kehidupan setelah mati. Wallahualam sih ya.

Kalo menurutku ya, konteks "in peace" itu bukan untuk mendoakan setelah kematiannya.

Tapi, mendoakan ketika kematiannya.

Semoga kematiannya indah, semoga kematiannya tenang, semoga kematiannya mulia.

Ya jatohnya bukan doa sih, tapi harapan. Eh, tapi harapan itu kan doa ya, dan doa itu harapan?

Kita tahu kan, walaupun nyawa manusia itu ada akhirnya, tapi kenangan akan mereka akan abadi. Termasuk kenangan akan akhir hidup mereka.

Dengan kematian sebagai garis "finish", tentu semua orang pengen dong akhir hidup mereka bermartabat? Udah finish nih, masa mau jelek? Walaupun dunia mungkin memang jahat, tapi jika udah menyangkut diri sendiri, saya kira semua orang akan ingin yang terbaik.

Dan dengan diucapkan oleh orang lain itu, bukan oleh si almarhum sendiri, tentu itu harapan baik dong, buat yang meninggal maupun buat yang mengucapkan. I mean, wishing someone good deed is never wrong. 

Anyway, Rest in Peace, Sulli sayang. Dunia memang jahat sama kamu selama 25 tahun, tapi kami harap, ajalmu menyenangkan. Setidaknya, kami di dunia akan mengingat kamu sebagai sosok yang ceria, cantik luar dalam, dan membawa kebahagiaan jutaan orang.

Love, a no name EXO-L


No comments:

Post a Comment