Jul 3, 2020

The Pandava Series: Modern-day Pandava Stories

Perkenalan saya terhadap dewa-dewi berawal dari pelajaran IPS di SD, dimana umat Hindu di India diceritakan mensakralkan hewan sapi. Lalu berlanjut ke komik Mahabhrata karya R.A. Kosasih (yang saya re-read tahun kemarin), lalu lompat ke dongeng divinities ala Om Rick Riordan. Di sinilah, baru tetek bengek dewa dewi itu nempel, karena emang ada alur ceritanya (ga sekedar hafalan X adalah dewa ini, Y adalah dewa anu). Sedikit bumbu drama dan ketidakakuratan ga masalah, saya pikir bukan tentang 'Tuhan' saya ini kan xD



Riordanverse tamat (tinggal nunggu satu buku lagi, installment terakhir dari seri Trials of Apollo), saya akhirnya nyebrang ke terbitan Rick Riordan Presents. Saya aware sama terbitan ini ketika saya baru in progress nyelesein Magnus Chase, dan lagi semangat-semangatnya stalking twitter fandom Riordanverse. Aru Shah series langsung narik perhatian saya, apalagi begitu saya tau buku ini mengisahkan tentang dewa-dewi Hindu dan heroes mereka yang paling terkenal: The Pandavas (Pandawa Lima). Kebetulan saya ga buta-buta banget (like I somewhat was for Egypt and Nordic) sama mitologi Hindu, dan menemukan nama-nama familiar seperti Rahvana, Sengkuni, ataupun Garuda rasanya bikin makin semangat baca. Hasil dari baca komik jadul jaman Bapak saya masih sekolah dulu nih, haha.

Aru Shah series berfokus pada petualangan anak perempuan 12 tahun yang adalah reinkarnasi jiwa dari Arjuna, anak titisan dari Dewa Indra. Konsep heroes di Aru Shah ini agak lain dari konsep demigod Percy Jackson dkk, dan lebih mengarah ke konsep 'heroes' yang dipakai Uncle Rick di serial The Kane Chronicles (walaupun ga mirip juga sebenarnya). Hubungan antara anak dan dewa-nya bukan benar-benar anak, tetapi semacam reinkarnasi jiwa dari si dewa. Saya sendiri ga terlalu paham konsep reinkarnasi, but well, yang jelas dewa-nya bukan 'kawin' beneran. Alurnya kurang lebih sejenis, dimana intinya si anak titisan dewa ini diberi tugas untuk menyelamatkan dunia. Tipikal plot novel fantasi kebanyakan sih, sebenarnya.

Serial Aru Shah dibuka dengan buku pertama: Aru Shah and the End of Time (goodread links here). Dikisahkan Aru, anak SMP yang merasa insecure akan kondisi orang tuanya yang hanya seorang pengelola museum India kuno, yang tanpa sengaja melepaskan arwah jahat yang dijuluki 'Sleeper' yang kemudian mengunci berjalannya waktu. Aru yang ditemani seekor burung merpati yang ia beri nama "Boo" (siapa Boo sebenarnya? silakan baca sendiri bukunya hehe) kemudian menghubungi Pandava lainnya, Mini, yang kemudian diketahui merupakan reinkarnasi dari Yudhistira (titisan Dharma Raja). Singkat cerita, Aru, Mini, dan Boo ditugaskan untuk membuka kuncian atas waktu (yang sebenarnya juga gara-gara Aru), dan harus menghadapi segala makhluk ke-dewa-an dan segala dramanya. Di akhir cerita, Aru dkk berhasil mengembalikan waktu seperti semula, namun tidak tanpa mengetahui siapa 'Sleeper' sebenarnya.

(not going to reveal who 'Sleeper' is here, karena itulah sebenarnya intinya wkwk)

Buku kedua berjudul 'Aru Shah and the Song of Death' (goodread link), menceritakan Aru, Mini, dan Boo yang memergoki seseorang yang mencurigakan, membawa-bawa panah dewa (celestial arrow). Ternyata, panah ini adalah senjata milik Kamadeva (Indian version of Eros) yang dicuri, dimana dengan panah ini si pencuri telah berhasil mengubah manusia tak bersalah menjadi zombie. Aru, Mini, dan Pandava lainnya yang bernama Brynne (reinkarnasi Bhima) yang berada di tempat dan waktu yang salah, akhirnya ditugaskan untuk mencari pelaku pencurian sebenarnya, seraya membuktikan bahwa mereka bukanlah pencuri panah tersebut. Selama petualangan, mereka ditemani oleh seorang anak laki-laki bernama Aiden, yang ternyata adalah reinkarnasi dari Drupadi, istri kelima Pandava (saya harus cek dulu versi R.A. Kosasih seperti apa, tapi yang jelas di versi mitologi India, Drupadi menikahi kelima Pandava).

Buku ketiga, 'Aru Shah and the Tree of Wishes' (goodread) menceritakan ketiga Pandava (+ Aiden) yang lagi-lagi dituduh melakukan sesuatu yang mereka tidak lakukan. Mereka harus berpacu dengan waktu untuk menemukan Tree of Wishes sebelum ditemukan 'Sleeper', namun tanpa diketahui oleh para dewa dan petinggi otherworld lainnya. Di buku ini, reinkarnasi Pandava sudah lengkap dengan dimunculkannya Nikita dan Sheela sebagai reinkarnasi Nakula dan Sadewa, tetapi peran mereka sendiri belum benar-benar banyak karena mereka diceritakan masih di bawah umur (seperti Harry Potter, dimana anak dibawah umur 11/ belum masuk Hogwarts belum diperbolehkan melakukan sihir tanpa pengawasan orang tua). Di akhir buku, diceritakan Aru harus menghadapi Sleeper seorang diri dan kemudian ia menemukan bahwa...

... cliffhanger

Buku selanjutnya baru akan keluar Summer 2021 riuchjgfbnajfknjg#$%^&*cnkvfhur8947t4

I do enjoy this series btw. Storytelling di buku ini sangat mirip dengan bagaimana Rick Riordan menuliskan lima seri karyanya yang lain, dengan narasi yang ringan dan tidak pelit (sarcastic) humor. Keberadaan tokoh utama yang mulutnya ga bisa dikontrol sekali lagi manjur untuk membuat progress membaca lebih menyenangkan, sekalipun bukunya ga ditulis dalam sudut pandang orang pertama.

Seperti halnya buku-buku middle grade, alurnya bablas begitu saja, ga banyak maju mundur dan gonta-ganti setting (which really does help buat pembaca non-native non-advanced seperti saya).

Sampai buku ketiga, belum banyak character development yang berarti dari karakter-karakternya, walaupun bisa aja memang sengaja didesain seperti itu, mengingat diceritakan antara satu petualangan ke petualangan lainnya memang jaraknya tidak sampai satu tahun. Satu kritik kecil aja mungkin, di serial ini adegan berantem-nya kurang nampol hehe. Apakah ini karena main character nya didominasi perempuan, ya? Harusnya sih ga ada beda ya, antara cara berantem laki-laki dan perempuan, I mean ini cerita fiksi anyway kan.


We'll see bagaimana Roshani Chokshi mengembangkan karakter Aru cs di buku selanjutnya, ya ^^.


--
get your ebook here:

'Aru Shah and the End of Time'

'Aru Shah and Song of Death'

'Aru Shah and the Tree of Wishes'

No comments:

Post a Comment