Pertama kali baca karya sastra Mandarin, langsung ke topik yang tabu. Haram pula.
Topiknya tabu, karena romansa homoseksualitas
jadi bumbu yang lumayan kenceng di cerita ini, if not the focus itself
Materinya haram, karena technically ketika saya
baca, karya ini belum diterjemahkan ke bahasa Inggris maupun Indonesia,
sehingga terjemahan apapun ya jatohnya haram. Di pdf/epub kan (karena biasanya
baca di tab yang ga disambungin ke internet), makin haram lagi. Yang jelas kalo
sampe saya rekomendasi materi-materi ini ke litbase, saya bakal langsung diblok
beramai-ramai XD.
Pertama notice karena tahun 2019/2020 dulu seisi
timeline sempet rame banget sama cdrama ‘The Untamed’. Saya sendiri waktu itu ga
tertarik sama sekali, tapi akhirnya jadi tahu kalau drama itu mengadaptasi dari
webnovel danmei (boys' love). Akhirnya download novelnya beberapa bulan
kemudian, ketika ada yg retweet link epub novel penulis yang sama (not even ‘novelnya The Untamed’). Setelah berbulan-bulan saya abaikan, akhirnya baru di
tahun ini novel haram tersebut saya eksekusi.
Total danmei yang saya sentuh baru 3 judul, tapi
karena kebetulan ketiganya ditulis oleh author yang sama, makanya reviewnya
saya jadikan satu. Saya urutkan berdasarkan urutan baca aja ya.
General Impression
Sebelum masuk ke detail tiap-tiap judul, ada
beberapa general trait yang bisa saya tangkap dari ketiga novel MXTX (weibo):
- Panjangnya kaya sirotol mustaqim
- Judul yang vague, yang memungkinkan cerita bisa merambah kemana-mana tanpa (technically) keluar dari judul dan tema. Makanya detail yang dijabarkan dalam novel bisa dalem banget.
- All in all, ketiga buku MXTX jatohnya adalah cerita romance, yang
incorporating boy’s love with an overwhelming, godly level of bucin-ness coming
from the love interest’ side. Oh, and adult contents.
Minors do not read (unless you are ready to deal with them)
- Softboi protagonist, nyerempet tolol. Bahkan untuk cerita yang paling light dan main characternya paling mouthy pun, sebenernya dia bego juga.
- The actual antagonists never really got revealed until the story almost ends.
- Plot development biasanya dirangkai seperti ini: Adventure 1 à Adventure 2 à … à Adventure #n. Tapi somehow
semua fragmen-fragmen cerita itu akhirnya terhubung dengan satu benang merah
yang make sense di akhir cerita.
- Each characters have their own fucked up dan sad situation. No one is spared. Bahkan tokoh villain yang kita kira bisa jadi samsak bersama yang kita bully ramai-ramai pun, ternyata punya cerita mengharu biru juga.
- Batasan antar chapter tidak banyak cliff-hanger, sehingga relatif tidak
terlalu page-turner untuk memaksa kita lompat ke chapter berikutnya. Mungkin ini karena memang by nature novel ini adalah
webnovel yang dirilisnya sedikit demi sedikit, sehingga kalau terlalu sering
cliffhanger mungkin akan menimbulkan beban mental yang tidak perlu terhadap
author
(since we know how ridiculously demanding Chinese netizens are)
Disclaimer:
Biasanya review saya akan terdiri atas tinjauan terhadap plot, karakter, dan gaya bercerita. Tapi kali ini, karena saya bukan baca dari naskah asli maupun terjemahan official, saya jadi ga bisa menilai keduanya. Makanya, di sini saya hanya akan ceritakan plot dan karakternya, serta perbandingan relatif pengalaman saya selama membaca ketiga novel ini.
Xie Lian adalah dewa pembawa sial yang jadi bahan bulan-bulanan tiga alam: alam surga (heaven realm), alam dunia (human realm) dan dunia bawah (underground realm). Seorang putra mahkota kebanggaan negeri Xianle, kini turun level menjadi dewa miskin tanpa pengikut (mirip karakter Yato dari manga/anime Noragami). Karena ketika ia bangkit ke heavenly court untuk ketiga kalinya, ia tanpa sengaja merusak istana seorang dewa perang, sehingga ia akhirnya dihukum untuk turun ke dunia (untuk ketiga kalinya), menyelesaikan kegelisahan pengikut heaven emperor Jun Wu di Gunung Yujun. Ditemani oleh dua orang heaven official eselon madya, Nan Feng dan Fu Yao, Xie Lian akhirnya memulai tugasnya menyelidiki misteri menghilangnya pengantin wanita di lokasi tersebut.Tanpa nama, adalah anak ketiga dari keluarga cukup terpandang yang mengaku kabur dari rumah dan ‘menggelandang’ di jalan. Secara tidak sengaja ia bertemu dengan Xie Lian yang baru pulang dari mengumpulkan sampah. Karena San Lang, begitu ia akhirnya dipanggil, tidak punya tempat untuk dituju, ia menyetujui begitu saja ajakan Xie Lian untuk menginap di gubuk reyotnya, yang merupakan hasil pemberian warga dusun Puqi. Baru sempat beristirahat semalam dan beberes gubuk sedikit (banyak), Xie Lian kembali melakukan perjalanan untuk menyelesaikan misteri menghilangnya para pedagang di Banyue Pass. San Lang akhirnya turut serta bersama trio Xie Lian – Nan Feng – Fu Yao untuk menyelidiki hal tersebut. Di sana, mereka berurusan dengan makhluk gurun terkutuk bertubuh ular dan berekor kalajengking peliharaan dari penyihir Ban Yue.
Petaka Empat (Four Great Calamities), adalah empat iblis pembawa musibah yang ditakuti sekaligus disegani di tiga alam. Dari keempatnya, pembawa horor terbesar adalah Hua Cheng, sang Xuè Yǔ Tàn Huā (血雨探花/Crimson Rain Sought Flower) yang konon mampu menghajar habis 33 dewa. Semua heaven officials sepakat, jika tanpa sengaja kau bertemu dengannya, larilah!
Heaven Official's Blessing donghua (animated) season 1 poster |
Pas pertama baca judulnya saya bingung. Ini Heaven Official Blessing maksudnya gimana deh? Berkah resmi dari surga? Emang ada yang ga resmi?
Ternyata maksudnya adalah ‘Pejabat Surga’ atau kalo bahasa kita sih disebutnya ‘Dewa/Dewi’, ‘deities’, ‘divinities’. Kalau di paham Taoism, apparently di bawah the Supreme Power, ada alam surga yang isinya para deities ini. Beda dengan Islam yang ‘surga’nya adalah berupa kehidupan setelah kematian total aka akhirat, konsep ‘surga’ di Taoism ini berjalan bareng dengan kehidupan manusia saat ini, karena mereka harus ngurusin permintaan dan kebutuhan manusia kan (that’s the whole point of their existence, sebenernya). Nah surga ini strukturnya ya mirip di dunia gitu lah, ada raja dan pejabat-pejabat lainnya.
Plot
Karena webnovel ini adalah pertemuan pertama saya dengan karya MXTX, kesan pertama yang saya dapatkan ketika membaca novel ini adalah, kok ceritanya ga kemana-mana ya?
Di bab-bab awal, saya seperti hanya diberikan quest-quest kecil, satu-satu misteri yang harus diselesaikan oleh Xie Lian sebagai tokoh utama. Dari crimson bride arc, banyue pass arc, sampai ghost city arc, saya seperti hanya dibawa ke petualangan-petualangan ‘receh’ yang tidak jelas arahnya mau kemana. Bahkan ketika cerita masuk ke buku 2, dimana saya dibawa ke flashback besar-besaran ke peak-nya Xie Lian sebelum hancur, saya masih agak bingung ini cerita sebenernya arahnya kemana.
Like, oke misterinya sudah terpecahkan.
Oke, Xie Lian hidupnya susah.
So? Then what? Blessing-nya dimana? Atau apa?
TL/DR: Intense story with nice twist at the end, but not necessarily page turner for me. Walaupun plot dan ceritanya intense, tapi sebenarnya novel ini adalah character-driven, karena plot-plot yang ada di dalamnya lebih banyak dibuat agar pembaca bisa memahami karakter-karakter yang ada. Untuk orang-orang biasa baca karya yang plot-oriented, besar kemungkinan akan lost dan akhirnya drop karena merasa terjebak dalam flashback yang ga abis-abis, sampe lupa main plotnya sudah sampai mana.
Above it all, novel ini adalah kisah romance. Jadi, main plot dan character development sentral-nya memang lebih dibuat untuk mendukung ‘jadi’nya sexual dan romance attraction antara dua main characters.
Oh, have I mentioned before that this novel contains adult contents?
Character
Karena memang novelnya character-driven, hampir setiap tokoh yang muncul mendapat spotlight, arc ceritanya masing-masing. Karena semua orang dapet ‘drama’nya sendiri, kita jadi lebih mudah mengingat hampir semua karakter yang muncul.
Dengan syarat kita bisa inget siapa dapet cerita apa.
Satu-satunya kendala saya dalam mengingat karakter di novel ini adalah karena jumlahnya yang overwhelmingly BANYAK dan namanya mirip-mirip. (e.g.: Ada Pei Su, Pei Ming, Ming Yi). Belum satu orang juga panggilannya banyak seperti Pei Su yang dipanggil Xiao Pei, General Pei
(which Pei again?). Lalu Ming Yi(oh ini beda lagi dengan Pei Ming?)yang dipanggil Ming-xiong(Ming ini yang punya bawahan namanya Pei Su bukan?), Earth Master(oh Ming-guang yang suka main cewek itu earth master, bukannya martial god?).Yup, itu salah satu dari sekian banyak struggle saya selama baca novel ini. Pusing, ketuker-tuker!
Anyway, di novel ini, selain dua main character kita Xie Lian dan Hua Cheng, tokoh antagonisnya hampir ga terlihat. Bahkan foil character yang biasanya jadi antithesis nya protagonist dan kita biasa tandain sebagai syarat-syarat antagonist pun, di sini ga ketara. Semua karakter terlihat baik-baik aja dan berdiri di sisi yang sama dengan protagonist. Ini jadi satu lagi hal yang membuat cerita ini kurang appealing bagi penggemar plot-driven stories, karena kesannya sepanjang cerita tuh author hanya mengeksploitasi nasib buruk main character. Tipikal me-against-the-whole-world dengan tambahan karakter-karakter tim hore di kanan kiri gitu lah.
Mana panjang banget pula kan.
Tapi jika kalian adalah orang-orang seterong yang cukup tabah membaca chapter demi chapter, di bagian akhir kalian akan mulai menemukan benang merah dari setiap quest dan miseries. Di sini lah mulai akhirnya ketahuan siapa ‘villain’ sebenarnya. Cukup ngagetin memang, tapi resolution seperti ini cukup bikin plong, manjur membayar lunas semua blood-sweat-and tears yang sudah kita keluarkan selama mengikuti sekian ratus chapter.
Enjoy the novel also in these platform:
Original platform | Donghua (Bilibili) (Youtube) (Funimation) |
Anime (donghua japanese sub) | LA adaptation (filming ongoing)
Manhua (english translation) | Official english translation
Founder of Diabolism web novel cover |
Blurb a la Dee:
Berita kematian Wei Wuxian, penganut aliran kultivasi setan yang membantai seluruh keluarga kakak perempuan angkatnya Jiang Yanli, di tangan saudara angkatnya Jiang Cheng, tersebar luas dan dirayakan besar-besaran oleh seluruh komunitas kultivasi. Setelah menghilang tanpa jejak selama 16 tahun, ia dihidupkan kembali ke dunia manusia ketika Mo Xuanyu memanggil arwahnya melalui sebuah upacara pengorbanan.
Wahai Tetua Yiling, balaskan dendamku kepada tiga orang ini!
Terjebak di antara murid-murid sekte Lan, pada akhirnya Wei Wuxian terpaksa turun tangan untuk membantu menangani arwah marah yang mengamuk di kediaman klan Mo. Ketika ia kira semuanya bisa selesai dengan damai, salah seorang murid sekte Lan tiba-tiba memanggil bantuan darurat.
Matilah, kenapa Hanguang-Jun ada di sini?
The Founder of Diabolism manhua cover |
First/General Impression
Karena cerita ini adalah cerita kedua yang saya baca, saya kurang lebih sudah cukup ready dengan apa yang akan saya temukan di novel ini. Seabrek tokoh yang membanjiri cerita, karakter yang background storynya ngenes, dan maybe a bit of twist di akhir buku.
Dan another cultivation story, dengan tokoh utama yang jahat? Yay I’m in!
Spoiler: enggak kok protagonistnya ga jahad uwuwuwuw kakdee sayang A-Xian pake banget T_T
The Untamed, Founder of Diabolism LA poster |
Plot
Rangkaian plotnya dimulai mirip seperti TGCF, dimana di awal cerita kita disuguhkan beberapa quest-quest kecil random, namun tiba-tiba semua terhubung dengan cantik di akhir cerita. Namun, kalau dibandingkan dengan TGCF, saya bisa bilang bahwa pengembangan plot di buku ini jauh lebih friendly bagi penggemar cerita plot-driven. Walaupun buku ini masih cukup kuat aspek character driven-nya, tapi detail-detail history karakter (yang seringkali dituliskan dengan flashback cerita) ditulis sporadis dan dimunculkan sesuai alur cerita, sehingga tidak terlalu men-disrupt jalannya plot utama.
Memang jatohnya alurnya jadi agak maju mundur berantakan ya, beda dengan TGCF yang ‘organized’ (dimana author menggabungkan seluruh bagian cerita flashback menjadi satu bagian super panjang). Tapi dengan flashback yang dibuat sporadis seperti ini, justru saya lebih enak dalam memahami plot ceritanya. Soalnya flashback-nya memang ditampilkan hanya untuk mendukung plot aja, yang dikeluarkan ketika konteks dan momennya sesuai. Flashback cerita tidak difokuskan di satu tempat, sehingga bagian ini tidak terasa dragged dan tidak membuat pembaca lost maupun lupa main plotnya seperti apa.
Kurang lebih mirip dengan TGCF, MDZS menampilkan cerita dengan detail yang intens dan konflik yang nyakitin. Pokoknya NGENES! Ga ada yang terlewat, mau tua ataupun muda semua dapet cerita sedih.
Founder of Diabolism donghua poster |
Character
Kalau saya sudah cukup struggle dengan banyaknya karakter yang dimention di TGCF, di MDZS situasinya lebih kacau lagi. Sudah karakternya banyak, satu karakter bisa menyandang minimal tiga nama, dan itu belum termasuk panggilan akrab seperti penggunaan A-, Xiao-, atau -Xiong.
Wei Wuxian: Wei Ying (nama kecil), Yiling Patriarch/YiLing laozu (gelar kultivasi) (+ A-Xian, Wei-gongzi)
Lan Wangji: Lan Zhan (nama kecil), Hanguang-jun (gelar kultivasi) (+ Lan er-gege, Lan er-gongzi)
Itu baru nama-nama yang digunakan untuk me-refer dua orang main character.
Belum lagi masing-masing klan punya residence sendiri yang harus saya ingat. Padahal di arc Mo residence di awal saja, setidaknya ada dua puluh karakter yang namanya harus saya ingat. Endingnya saya gagal sih, saya akhirnya pasrah aja gabisa ngikutin ceritanya di awal-awal wkwk.
Struggle? Struggle.
Terlepas dari ribetnya mengingat ratusan nama, tapi seperti TGCF, masing-masing karakter sebenarnya juga punya drama sendiri yang memudahkan kita untuk mengingat mereka. Hampir tidak ada karakter yang ga penting, bahkan ada karakter yang tadinya kita kira cuma karakter tertiary, tim hore, ternyata malah jadi karakter yang nge-drive the whole plot.
Jujur aja, menurut saya eksekusi resolution twist di MDZS ini lebih tai daripada TGCF. Ketika kita kira kita udah nemuin the real villain yang bisa kita bully ramai-ramai, ternyata ada twist lagi di ujung yang bikin suasana awkward.
Lah…kok jadi dia? Should we hate him?
PS:
- Don’t worry about (not) remembering names. Ga semua nama itu penting, jadi lupa-lupa di awal sangat gapapa. Bukunya cukup panjang kok, akan sangat cukup waktu untuk mengingat which names belong to which person. Kalo karakternya memang ga penting, naturally kita akan lupa sendiri karena tertimbun oleh karakter lain yang sengaja ditonjolkan.
- Tiap-tiap nama lengkap klan, polanya selalu berupa tempat asal + nama klan.
- Misalnya Yunmeng Jiang, berarti artinya itu klan Jiang yang berasal dari kota Yunmeng. Lanling Jin, artinya Jin clan of Lanling area. Nah, selanjutnya bisa diingat sendiri untuk klan-klan lain, seperti Gusu Lan, Qinghe Nie dan Qishen Wen.
- Kalo ini sudah bisa diketahui polanya, masalah hidup kita berarti tinggal satu, yaitu mengingat nama tempat tinggal klan (Lotus Pier untuk klan Jiang, Cloud Recess untuk klan Lan)
Enjoy the novel also in these platforms:
Original platform | Donghua| Manhua (english translation)
Audio drama | Official english translation | LA adaptation
S cum Villain’s Self Saving System / Ren Zha Fanpai Zijiu Xitong /人渣反派自救系统
Scum Villain's Self Saving System webnovel cover art |
Blurb a la Dee:
Shen Yuan, follower stallion novel ‘Proud Immortal Demon Way’ meradang ketika ia menemukan bahwa webnovel yang ia ikuti setelah sekian lama diakhiri dengan…lame. Setelah selesai ia mengetikkan sumpah serapah di kolom komentar, tiba-tiba ia terseret masuk ke dalam sistem enhancement novel, dimana ia harus merapikan plot holes dan memperbaiki image karakter-karakter yang telah dibully oleh sang author melalui karakterisasi yang payah.
... Sambil berusaha untuk tidak mati. Ataupun mengalami kehilangan poin terlalu banyak.
Masalahnya, ia terlahir sebagai tokoh villain yang paling dibenci, yang kekejiannya tidak tertandingi, serta memiliki ending yang begitu memalukan: Shen Qingqiu!
Walaupun RZFZX ini adalah novel pertama MXTX, tapi saya justru baca novel ini paling akhir, setelah saya cukup banjir air mata menyelesaikan TGCF dan MDZS. Ekspektasi saya cukup tinggi awalnya, tapi melihat bagaimana main character (main character RZFZX, bukan main character ‘Proud Immortal Demon Way’ yang menjadi setting RZFZX) yang ‘modern’ harus terjebak di setting ‘ancient’, kontras ini saja sudah cukup mengingatkan saya untuk me-reset ekspektasi saya. Saya akan dapat sesuatu yang ‘beda’ dari dua novel yang sudah saya baca.
Which turned out to be…true. In both good and bad way, apparently. Beberapa kali saya seperti diingatkan kembali, oh, ya emang novel pertama sih. Wajar jadinya begini.
Plot
Dari ketiga novel MXTX, pendekatan yang digunakan dalam menjalin alur cerita di novel ini relatif paling direct, dengan tidak terlalu banyak dwelling into detail of each character. Ciri khas dari novel ini adalah di gaya berceritanya, dimana setting cerita dunia kultivasi dibuat kontras dengan penggunaan istilah-istilah game online. Mismatch antara story telling dengan setting cerita inilah yang membuat nuansa cerita jadi fresh.
Namun, terlepas dari cara penyampaian cerita yang unik, pengembangan plotnya sendiri b aja. Kalo kalian udah terlanjur baca TGCF dan MDZS, baca RZFZX jadi terasa enteng banget karena memang alur, konflik, dan flashbacknya ga seberapa berat. If not dragging – karena tebelnya kurang lebih hampir sama wkwk.
Eksekusi revelation cerita terasa kurang luwes. We can even feel that the revelations are executed with poor cohesion, terasa sekali ujug-ujug dimunculkan begitu aja. Beberapa hal yang seharusnya ga make sense, dibuat possible just because the author want it to be that way. Saya paham bahwa setting cerita ini memang adalah novel yang inherently badly-written, tapi saya rasa eksekusinya seharusnya bisa lebih luwes sih. Apalagi setelah saya tahu bahwa MXTX sebenarnya bisa membuat revelation yang cakep, seperti terbukti di TGCF dan MDZS.
Tapi ya, namanya juga novel pertama. First try, dibuat ketika author masih SMA, tapi bisa selevel ini, menurut saya udah patut diapresiasi banget.
Character
Ke’simpel’an novel ini juga terlihat di jumlah dan fokus karakter yang jauh lebih sedikit dari ga terlalu kompleks – setidaknya dibandingkan dengan dua novel yang saya baca sebelumnya. Like, RZFZX ini bener-bener cuma berfokus ke kalo ga Shen Yuan/ Shen Qingqiu, Luo Binghe, Liu Qingge, sama di akhir-akhir ada Zhuzhi-lang dan Tianlang-jun. Kalo ditambah sama karakter yang ‘agak penting’ lainnya, jumlah yang harus kita ingat sampe akhir untuk bisa ‘make sense’ cerita ini ga sampe 30 karakter.
Coba bandingin dengan MDZS, yang belum apa-apa kita udah harus mengingat Wei Wuxian yang adalah Yiling Patriarch, lalu Lan Wangji, yang sama dengan Lan Zhan, yang adalah sama dengan Hanguang-jun. Lalu ada lagi Lan Shizui, Lan Jingyi, Lan…I mean Jin Ling, yang adalah keponakannya Jiang Cheng yang dulu nganunya Wei Wuxi…nyerah.
Dengan pendalaman karakter yang ga terlalu banyak ini, kita memang jadi lebih mudah untuk memahami ceritanya sih. Jadi, I guess ini cuma masalah ekspektasi kita aja? Karena walaupun kalo dari segi plot ga seberapa padat dan karakter ga seberapa kompleks, tapi kualitas setting cerita ini udah ngangkat kualitas novel ini banget.
Like, berapa banyak author yang bisa kepikiran universe dimana manusia normal tau-tau terjun ke dunia novel, terus formatnya berupa game online? Ini tuh kaya ngegrab related-ness dari beberapa kelompok niche sekaligus, dan kombinasinya pun unik.
Enjoy the novel in these platform:
Original platform | Donghua (3Danimation) (Youtube eng sub | indo sub)
Official english translation | Unofficial translation
Afterall, judul novel yang vague (dalam arti kita ga bisa nebak
petualangan seperti apa yang akan kita hadapi), terbukti memang ‘aman’ untuk
plot yang panjangnya membutuhkan kesabaran ekstra untuk ngikutinnya.
Dan saya sangat ngerti kalau beberapa orang memilih menyerah di tengah jalan untuk baca ketiga novel ini. Soalnya jujur, dengan novel-novel yang sebegitu panjang, kalo bukan karena jiwa saya yang pantang menyerah di tengah jalan (terutama untuk hal-hal yang tidak penting), saya ga menemukan hook yang cukup kuat yang memaksa saya menyelesaikan novel-novel ini. Setiap chapternya berakhir dengan cukup ‘polos’, rata-rata ga terlalu page-turner untuk memaksa kita membaca chapter selanjutnya.
But then again, novel ini memang aslinya formatnya adalah webnovel, yang pengalaman membacanya sebenarnya lebih cocok dibandingkan dengan cerita bersambung yang dulu biasa kita baca di koran pagi. By default, selama belum ada tanda ===END=== di bab tersebut, pembaca kasual yang ga punya motivasi apapun juga akan otomatis membaca terus karya tersebut sih. Jadi kalau memang antar chapternya tidak page turner, ya ga exactly bisa jadi alasan objektif buat kita bisa men-judge kualitas novel-novel ini. Karena di tengah-tengah tiap chapternya masih seru kok.
Kalo di akhir chapter dibuat cliffhanger, yg ada authornya bakal dicecer
untuk cepet-cepet nyeleseiin chapter selanjutnya, lol. Netijen China kan ganas,
pak. (yep, lebih kejam dari cocotnya netijen indonesia)
But somehow, saya tetep stick with cerita ini karena satu hal: saya ga
mau kalah.
Walaupun kesannya cerita seperti ga kemana-mana, tapi melihat kayanya cerita kok masih panjang banget, jiwa ISTJ saya seperti ga mau kalah dan ‘LET’S SEE HOW I CAN BEAT THIS STUPID LONG-ASS NOVEL’.
Alasan yang agak bahlul memang, tetapi untungnya kegoblokan saya terbayar dengan twist cerita di bagian akhir yang lumayan…mindblowing. Alur cerita yang sepertinya ga penting di awal-awal, ternyata saling terkait satu sama lain. Tokoh-tokoh yang sepertinya sudah ‘berakhir’ di pertengahan buku, ternyata malah muncul lagi dan dapet peran penting di belakang.
However, karena saya udah baca semua novelnya, saya kurang lebih bisa mereka-reka urutan baca seperti apa yang bisa memaksimalkan kepuasan membaca kalian. Saran saya, sebaiknya kalian start dari RZFZX (Scum Villain’s Self Saving System) dulu.
Next, tergantung preferensi kalian. Kalau kalian suka romance totok, sepertinya kalian akan lebih suka dynamics HuaLian di TGCF. Means kalian sebaiknya lanjut ke MDZS dulu, baru terakhir TGCF (Heaven Official’s Blessing).
Kalau kalian suka romance dynamics yang lebih make sense
dan tipikal old married couple, mendingan kalian baca TGCF dulu, baru kalian
pindah ke MDZS (The Grandmaster of Demonic Cultivation/ The Founder of
Diabolism).
Save the best for the last, baby!
No comments:
Post a Comment